A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: strtotime() [function.strtotime]: It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected 'Asia/Krasnoyarsk' for 'WIB/7.0/no DST' instead
Filename: news_event/view.php
Line Number: 26
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: date() [function.date]: It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected 'Asia/Krasnoyarsk' for 'WIB/7.0/no DST' instead
Filename: news_event/view.php
Line Number: 26
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: strtotime() [function.strtotime]: It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected 'Asia/Krasnoyarsk' for 'WIB/7.0/no DST' instead
Filename: news_event/view.php
Line Number: 26
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: date() [function.date]: It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected 'Asia/Krasnoyarsk' for 'WIB/7.0/no DST' instead
Filename: news_event/view.php
Line Number: 26
40 Tahun DwiSapta: Memasuki Era Omni Channel Agency
Usia 40 tahun bagi DwiSapta memiliki makna yang mendalam bagi Adji Watono, Sang Pendiri. Adji awalnya adalah seorang “tukang foto”. Berbagai profesi dia lakoni, dan akhirnya memutuskan untuk fokus pada dunia periklanan.
Dengan kerja keras dan filosofi hidup yang diterapkan dalam mengelola bisnisnya, dia berhasil membawa DwiSapta menjadi agensi periklanan nomor satu di Indonesia hingga akhirnya di tahun 2017 dilirik oleh Dentsu, salah satu agensi periklanan global. Sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas pencapaian bisnisnya, Adji menulis buku berjudul Legacy & Wisdom from Zero to Top Advertising Agency in Indonesia yang di dalamnya mencakup milestones DwiSapta.
“Saya tidak berpuas diri, saya mesti punya wisdom, punya legacy yang saya mesti legowo. Jadi legowo itu bersyukur kepada Tuhan diberi karunia umur 71 tahun punya perusahaan mencapai umur 40 tahun dan sukses menjadi nomor satu dan join dengan Dentsu,” ungkapnya.
Adji menuturkan bahwa sejarah DwiSapta hingga hari ini adalah zero to hero. Dia memulai bisnisnya dari ketiadaan modal hingga memiliki klien, dan kini telah menangani setidaknya 150 merek. Melayani klien dengan sepenuh hati adalah kunci suksesnya.
Masa awal mendirikan bisnis, Adji tak segan melayani sendiri kliennya selama 24 jam dalam 365 hari. Ia melakukan multiperan yaitu sebagai director, president director, CEO, owner, dan founder.
Bergabung dengan Dentsu memberikan peluang bagi DwiSapta beradaptasi dengan evolusi ekosistem periklanan yang kini cenderung mengarah ke digital. Kolaborasi ini menurutnya menjadi kesempatan bagi para anak muda dan senior di DwiSapta untuk mempelajari hal-hal baru.
“Dengan gotong royong kekuatan kita akan lebih kuat lagi, lebih bagus lagi dibanding dengan agency yang ada di Indonesia. Saat ini kita punya tools, teknologi, dan riset skala dunia,” ujarnya.
Erwin Airlangga, COO DwiSapta, mengatakan DwiSapta mendapuk diri sebagai OCHA (omni channel agency). OCHA merupakan strategi DwiSapta bukan hanya untuk mempertahankan klien, tetapi juga perusahaan. “Kami tidak mau dibilang sebagai digital agency, tapi kami juga bukan traditional agency lagi. Kami meng-handle semua channel, ini yang kita sebut omni channel agency,” terangnya.
Bagi Erwin, HUT DwiSapta ke-40 tahun bukan semata soal pencapaian, tetapi juga momen menuju starting point yang kedua. “Empat puluh tahun sudah kita lewati dengan sukses, bagaimana kita bisa bertahan 40 tahun berikutnya,” tandasnya.